Tekanan
(disimbolkan dengan huruf P) didefenisikan sebagai gaya per satuan luas.
Satuannya adalah N/m2, yang di dalam sistim satuan SI dinyatakan
dengan Pascal atau Pa. Di dalam dunia medis satuan tekanan dinyatakan dalam
millimeter mercuri atau disingkat dengan mmHg. Tekanan atmosfer lingkungan kita
adalah 760 mmHg. Atmosfer memiliki tekanan sebesar 1 atm (atm adalah singkatan
dari atmosfer). Jadi 1 atm = 760 mmHg. Karena kita hidup di lingkungan
atmosfer, maka pengukuran tekanan apapun dihitung relatif terhadap tekanan
atmosfer.
Ada
sejumlah tempat di dalam tubuh yang tekanannya relatif lebih kecil dari tekanan
atmosfer (atau bernilai negatif). Sebagai contoh, ketika kita bernafas (menarik
nafas), tekanan di dalam paru-paru kita harus lebih kecil dari tekanan udara
luar (atmosfer) agar supaya udara di lingkungan kita dapat mengalir ke dalam
paru-paru. Ketika seseorang minum air dari sebuah gelas dengan menggunakan
sedotan, tekanan di dalam mulutnya harus jauh lebih kecil dari tekanan atmosfer
di sekitar gelas agar air di dalam gelas tersebut dapat mengalir ke dalam
mulut.
Di dalam tubuh kita, jantung berperan sebagai sebuah pompa yang dapat
menghasilkan tekanan yang betul-betul tinggi (~100 sampai 140 mmHg) untuk
menghasilkan gaya dorong yang besar agar darah dapat didorong mengalir dari
paru-paru ke seluruh tubuh melalui arteri. Darah yang telah dialirkan ke seluruh
tubuh akan dialirkan kembali ke paru-paru melalui venous (pembuluh darah), oleh
karena itu tekanan pada venous harus betul-betul cukup kecil agar darah
(khususnya pada bagian tubuh yang paling bawah seperti kaki) dapat disedot
kembali ke dalam jantung. Kegagalan dalam menyedot kembali darah yang telah
dialirkan ke wilayah kaki ini sering menghasilkan pembengkakan pada pembuluh
darah (veins).
Tekanan di dalam tengkorak
Ruang
di sekitar otak di dalam tengkorak memiliki sekitar 150 cm3 cairan
otak (cerebrospinal fluid disingkat dengan CSF). Cairan otak ini dapat
mengalir keluar dari wilayah otak melalui saluran ventrikel (venticle).
Ventricles
adalah rongga-rongga berukuran sangat
kecil yang menghubungkan ruang otak dengan rongga tulang belakang (spinal
column). Aliran secara sirkulatif (bersirkulasi) cairan CSF melalui ventricles
dari ruang otak ke rongga tulang belakang dan sebaliknya terjadi secara
terus menerus. Jika ventricles mengalami penyumbatan, cairan CSF akan
terjebak di dalam ruang otak (tengkorak) sehingga akan meningkatkan tekanan
internal tengkorak. Peningkatan tekanan internal tengkorak, pada taraf yang
berlebihan akan menyebabkan terjadinya pembesaran tengkorak (kepala membesar
secara tidak normal). Pembesaran kepala yang tidak normal ini disebut sebagai hydrocephalus.
Kondisi ini sering terjadi pada bayi, dan menjadi permasalahan yang sangat
serius. Namun jika gejala ini secara dini dapat diketahui, penanggulangannya
dapat dilakukan melalui pembedahan dengan mem-by-pass sistim aliran CSF yang
tersumbat dengan teknologi yang ada.
Pengukuran
penambahan tekanan CSF tidak dapat dilakukan secara langsung. Metode pengukuran
yang lazim dilakukan adalah dengan mengukur panjang lingkaran keliling kepala
(tengkorak) yang terletak tepat sedikit di atas kuping. Nilai normal panjang
keliling kepala untuk bayi adalah 32 sampai 37 cm. Apabila ukuran ini dilebihi,
maka bayi tersebut memiliki kecenderungan terserang hydrocephalus.
Tekanan Pada Mata
Cairan
bening di dalam bola mata yang terdapat antara permukaan mata dan retina
memiliki tekanan tertentu sehingga dapat menjaga bola mata pada bentuk dan
ukuran yang tetap. Dimensi atau bentuk mata sangatlah kritis. Bila dimensinya
tidak tepat, mata menjadi tidak dapat melihat. Perubahan 0,1 mm pada
diameternya menghasilkan efek (pengaruh) terhadap kejelasan penglihatan. Jangan
sekali-kali menekan bola mata terlalu keras karena dapat berakibat fatal dimana
tekanan internal mata tidak dapat mengembalikan bola mata ke dalam bentuk
semula dan oleh karena itu dapat menyebabkan kebutaan. Tekanan normal cairan
bening mata (tekanan mata) berada pada interval 12 sampai 23 mmHg.
Cairan
di bagian depan mata tersusun sebagaian besar dari air. Mata secara kontinu
menghasilkan cairan, dan oleh sistim pengaliran yang dimilikinya membuat cairan
yang berlebihan dapat dibuang dengan baik. Apabila sistim pengaliran ini
mengalami penyumbatan sehingga sirkulasi tidak berjalan dengan sewajarnya, maka
akan mengakibatkan tekanan di dalam mata menjadi meningkat (bertambah).
Peningkatan tekanan ini dapat membatasi suplai darah ke retina mata sehingga
mempengaruhi kejelasan penglihatan. Kondisi seperti ini disebut dengan glaucoma.
Bila kondisi seperti ini sudah pada taraf yang sangat parah dapat menyebabkan
kebutaan. Tekanan yang dihasilkan cairan mata ini (tekanan mata) dapat diukur
dengan alat yang diberi nama tonometer.
0 komentar:
Posting Komentar